Kisah Inspiratif: Perjalanan Berliku Santuso dari Desa Kecil di Probolinggo Menuju Gelar Sarjana di UIN Malang
Insidengalam.com, Lowokwaru – Di tengah hiruk pikuk kehidupan kampus Universitas Islam Negeri (UIN), sosok Santuso mungkin tampak seperti mahasiswa biasa. Namun, di balik penampilannya yang sederhana, tersimpan kisah perjuangan dan tekad yang luar biasa.
Santuso, putra seorang buruh tani, tumbuh di sebuah desa kecil yang jauh dari gemerlap kota besar. Dia berasal dari Desa Sumberbendo, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Santuso merupakan satu dari dua pemuda di desanya, yang berhasil menembus pendidikan tinggi di luar kota.
“Dari angkatan saya yang berasal dari desa, cuma dua orang yang kuliah ke luar kota. Salah satunya saya,” ujarnya dengan bangga namun tetap rendah hati.
Perjalanan Santuso menuju bangku kuliah bukanlah tanpa rintangan. Dengan latar belakang keluarga yang sederhana, dia harus berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya.
“Tantangan terbesar saya adalah menyeimbangkan antara semangat dan manajemen waktu serta keuangan,” ungkapnya.
Kendati demikian, Santuso tidak membiarkan keterbatasan ini menghalangi langkahnya.
Kunci keberhasilan Santuso terletak pada prinsip hidup yang dia pegang teguh.
“Apa yang kamu mulai, harus kamu selesaikan, dan selalu ingat jerih payah orang tua dan doa-doa mereka yang selalu menyertaimu,” jelasnya.

Motto ‘Tetap semangat dan pantang menyerah’ menjadi pengingat bagi Santuso untuk terus berjuang, meski kadang merasa lelah.
Dalam menjalani kesehariannya di kampus, Santuso menerapkan filosofi sederhana namun efektif.
“Ya simple aja, seperti analoginya: waktunya tidur ya tidur, waktunya main ya main, waktunya kuliah ya kuliah, waktunya belajar ya belajar, dan seterusnya,” tuturnya.
Pendekatan ini membantunya mengelola waktu dengan baik dan tetap fokus pada tujuannya.
Dukungan dari lingkungan sekitar juga memegang peranan penting dalam perjalanan Santuso. Dia mengakui orang tua, keluarga, guru ngaji di surau desa, dan teman-teman selalu menjadi pilar pendukungnya.
“Mereka selalu ada untuk saya, memberikan semangat dan doa,” ungkapnya penuh haru.
Kisah Santuso bukan hanya tentang seorang mahasiswa yang berhasil kuliah di luar kota. Ini adalah kisah tentang mimpi besar yang tumbuh dari tanah desa, tentang tekad yang mengalahkan keterbatasan, dan tentang harapan yang terus menyala di tengah berbagai tantangan. (Muhammad Daffa Alfarizi)