Sekjen MP3I Dr. KH Shofiyullah Muzammil, MA. dalam kunjungannya ke Australia.

Paparkan Peran Pesantren, Sekjen MP3I Road Show ke Australia

Insidengalam.com, Australia – Satu pengalaman langka dimiliki Sekretaris Jendral Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I) Dr. KH Shofiyullah Muzammil, MA. Karena pada 17-22 Juni 2024 mendapat undangan khusus dari  Prof Julian Milie (Monash Univ Australia), Prof Matteo Vergani, Prof Andre Sengleton dan Greg Berton (Deakin Univ).

Gus Shofi, sapaan KH Shofiyullah Muzammil, juga dapat undangan dari Albanian Australia of Islamic Society (AAIS). Ini adalah komunitas masyarakat muslim Albania yang berada di Australia. Albania termasuk pendatang muslim pertama di Australia pada tahun 1700-an. Selain itu juga hadir di Islamic Council of Victoria (ICV), yakni  majelis ulama negara bagian Victoria. Termasuk ke Islamic Moslem Community of Victoria (IMCV), sebuah perkumpulan masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Victoria. Tak lupa, Gus Shofi juga ke Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia dan New Zealand (ANZ).

Dalam rangkaian tersebut, Gus Shofi ‘road show’ keliling beberapa tempat untuk mempromosikan keberadaan dan peran besar pesantren di Indonesia. Sehingga Indonesia sampai saat ini bisa menjadi negara dengan umat Islam terbesar dunia. Itu tidak lepas dari peran besar pesantren.

Dalam paparan di depan beberapa profesor ternama di Australia itu, dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut memaparkan jika Indonesia tidak bisa menerima paham ateis dan agnostik. Kepercayaan warga Indonesia akan adanya Tuhan pencipta semesta alam demikian mengakar.

”Karena Indonesia adalah negara yang berketuhanan Yang Maha Esa,” terang pria yang juga Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga ini.

Dia menambahkan, Indonesia tidak saja sebagai negara dengan muslim terbesar dengan Aqidah Ahlus Sunnah Waljamaah. Tapi juga negara berpenduduk muslim terbanyak dan paling aman.

Bisa dibandingkan dengan negara-negara Islam di Timur Tengah. Di sana, muslimnya juga mayoritas, namun tidak bisa dikatakan aman. Sebab kerap terjadi konflik antar-sesama muslim. Lantas kenapa Indonesia tidak seperti Timur Tengah yang selalu konflik?

”Karena organisasi kemasyarakatan yang lahir sebelum kemerdekaan dan bertahan hingga saat ini ikut aktif dalam mendorong terwujudnya  kemerdekaan RI seperti NU dan Muhammdiyah bersama pemerintah selalu berdiri terdepan dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” sambung Gus Shofi.

Sebelum adanya NU, di Indonesia sudah terbentuk terbentuk lembaga pendidikan Islam ala Nusantara. Namanya Pesantren. Dan dari pesantren inilah lahir Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia, bahkan di dunia.

Pesantren pertama didirikan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim Asmoroqondi (Sunan Gresik) dan diteruskan putranya Raden Rahmat (Sunan Ampel).

“Pengembangan dan pendidikan di pesantren kemudian berlanjut hingga saat ini oleh para ulama nusantara yang dikenal dengan sebutan Tengku, Anregurutta, Ajengan, Kyai dan Tuan Guru,” terang Gus Shofi.

⁠Di Indonesia sendiri, pesantren telah tersebar di seluruh pelosok penjuru nusantara. Bahkan menurut data Kementerian Agama RI, jumlah pesantren yang terdaftar lebih dari 40 ribu unit dengan lebih dari 15 juta santri.

Dan sejauh ini, pesantren telah terbukti menjadi pilar penyangga tegaknya NKRI dari berbagai serangan dan ancaman. Mulai dari penjajahan kolonial, komunisme PKI hingga  berbagai paham ideologi impor yang ingin mengganti Pancasila dan NKRI menjadi negara agama.

“⁠Saat ini pesantren banyak mendapatkan serangan bertubi-tubi dengan lahirnya berbagai macam “duplikat” pesantren. Seperti pesantren wahabi, salafi, tahfidz dan pesantren abal-abal lainnya. Sepintas mirip pesantren tapi jelas sangat beda karena ketidakjelasan sanad keilmuan dan nasab dari pengasuhnya. Namun kebanyakan masyarakat tidak tahu, sehingga semua dianggap sama,” tutur dia. (Abm).

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *